deretan kapal di Danau Toba (ilustrasi) |
Dalam peristiwa tersebut diketahui nahkoda tidak ikut dalam kapal yang karam.
Kapolres Simalungun, AKBP Marudut Liberty mengungkapkan, nahkoda KM Sinar Bangun tidak terdaftar di dalam korban yang selamat ataupun korban yang hilang.
"Ada yang aneh dalam pengungkapan kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun. Karena dalam daftar korban yang selamat maupun yang hilang, nama nahkoda tidak ditemukan. Tapi nahkoda sampai saat ini masih berada di darat," katanya.
Dari informasi yang diperoleh, nahkoda tersebut bernama Tua Sagala yang merupakan warga Desa Simarmata, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.
Dia dikabarkan tidak mengemudikan kapal tersebut, melainkan meminjamkannya kepada seseorang, untuk dikemudikan dan membawa penumpang.
Namun, Marudut tidak mau menjelaskan orang yang mengemudikan KM Sinar Bangun saat kejadian apakah masuk dalam korban selamat maupun korban yang masih dinyatakan hilang. Namun, hal ini terus dilakukan proses penyeledikan pihak Polres Samosir berkordinasi dengan KNKT.
"Ini menarik kita dalami, karena kita masih fokus dengan proses pencarian. Selanjutnya, kita melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab tenggelamnya kapal. Ada yang aneh di Danau Toba ini," jelasnya.
Untuk menjaga keamanan dari nahkoda kapal tersebut, Marudut enggan memberikan informasi tentang kebaradaan nahkoda, mengenai dimana ia sekarang berada.
"Nahkoda saat ini masih kita amankan, kita tidak bisa memberitahukan dimana keberadaannya. Karena kalau kita beritahukan, bisa saja terjadi amukan massa," ungkapnya.
"Kita juga masih terus melakukan pemeriksaan terkait peristiwa ini," pungkasnya. (sumber)
Posting Komentar